LAPORAN HASIL OBSERVASI BIMBINGAN KONSELING
DI SDN SIWALANKERTO IV SURABAYA
diajukan
untuk memenuhi tugas
Bimbingan
Konseling
Oleh
:
NURUL
ISMAWATI (D07209036)
Dosen
Pembimbing :
M.
Bahri Musthofa
JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2012
Dari interview yang
dilakukan di SDN Siwalankerto IV pada hari selasa tanggal 19 juni 2012 Bapak
Muhamad Arifin selaku guru di SDN Siwalankerto IV mengatakan bahwa konseling
yang sering terjadi pada siswa SDN Siwalankerto IV yaitu kesulitan belajar yang
di alami anak itu sendiri. Dalam belajar, ada beberapa kesulitan belajar yang
di alami anak-anak. Mereka mengalami kesulitan dalam membaca, menulis dan
menghitung. Dan penyebabnya bukan karena mereka bodoh, tetapi karena ada
gangguan persarafan. Ada tiga jenis kesulitan belajar yang di alami peserta
didik yaitu :
·
Kemampuan
membaca
Yaitu kemampuan membaca anak berada
dibawah kemampuan yang seharusnya dengan mempertimbangkan tingkat intelegensi,
usia, dan pendidikannya. Walaupun mengalami kesulitan belajar anak yang
mengalami kesulitan membaca sebenarnya memiliki kelebihan masing-masing. Mereka
sangat baik di bidang musik, seni, grafis, dan aktifitas-aktifitas kreatif
lainnya. Cara berpikir mereka adalah gambar, tidak dengan huruf, angka, symbol
atau kalimat. Mereka juga baik dalam menghafal dan mengingat informasi.
·
Kemampuan
berhitung
Berhitung atau matematika sering kali
dianggap sebagai pelajaran menakutkan bagi sebagian besar siswa. Mereka
menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit. Biasanya anak tidak
memahami proses matematis, yang ditandai kesulitan mengerjakan tugas yang
melibatkan angka atau symbol matematis. Matematika membutuhkan prosedur
penyelesaian yang berurut mengikuti pola-pola tertentu, anak yang kesulitan
berhitung sulit mengikuti prosedur tersebut. Bisa jadi anak fobia matematika,
adanya keyakinan bahwa dia tidak bisa matematika.
·
Kemampuan
menulis
Kelainan ini menghambat kemampuan meulis yang
meliputi hambatan secara fisik, seperti tidak dapat memegang pensil dengan
mantap ataupun tulisan tangannya buruk. Anak ini sebenarnya mengalami kesulitan
dalam mengharmonisasikan ingatan dengan penguasaan gerak ototnya secara
otomatis saat menulis huruf dan angka.
Ciri-ciri anak
yang mengalami kesulitan belajar:
1.
Ciri-ciri
anak yang mengalami kesulitan membaca :
a.
Tidak
dapat mengucapkan irama kata-kata secara benar.
b.
Kesulitan
dalam mengurutkan huruf-huruf dalam kata-kata.
c.
Sulit
mengeja suku kata atau kata secara benar.
2.
Ciri-ciri
anak yang mengalami kesulitan menghitung :
a.
Sulit
melakukan hitungan matematis.
b.
Sulit
melakukan proses-proses hitungan matematis, seperti menjumlah, mengurangi,
membagi, dan mengali.
c.
Sulit
memahami konsep hitungan angka atau urutan.
3.
Ciri-ciri
anak yang mengalami kesulitan menulis :
a.
Ada
ketidak konsistenan bentuk huruf dalam tulisan.
b.
Saat
menulis penggunaan huruf besar dan kecilnya masih tercampur.
c.
Ukuran dan
bentuk huruf dalam penulisannya tidak proporsional.
Faktor-faktor penyebab dari kesulitan belajar di SDN Siwalankerto IV
adalah :
1.
Faktor yang
menyebabkan mengalami kesulitan membaca :
a.
Faktor
keturunan
Kesulitan membaca cenderung terdapat
pada keluarga yang mempunyai anggota keluarga yang kidal. Karena biasanya cara
berbicaranya tidak fasih/ kurang jelas seperti seorang anak yang tidak bisa
membaca huruf “ R” tetapi malah dibaca huruf “L”.
b.
Problem
pendengaran sejak dini
Apabila dalam 5 tahun pertama, seorang
anak mengalami flu dan infeksi tenggorokan, maka kondisi ini dapat mempengaruhi
pendengaran dan perkembangannya dari waktu ke waktu hingga dapat menyebabkan
cacat.
c.
Faktor
kombinasi
Factor kombinasi ini menyebabkan anak
dengan gangguan kesulitan membaca menjadi parah, hingga perlu penanganan
menyeluruh dan terus menerus.
2.
Faktor yang
menyebabkan mengalami kesulitan menghitung :
a.
kelemahan
pada proses penglihatan atau visual
Anak yang memiliki kelemahan ini
kemungkinan besar akan mengalami kesulitan menghitung. Ia juga berpotensi
mengalami gangguan dalam mengeja dan menulis dengan tangan.
b.
Bermasalah
dalam hal mengurut informasi
Seorang anak yang mengalami kesulitan
dalam mengurutkan dan mengorganisasikan informasi secara detail, pada umumnya
juga akan sulit mengingat sebuah fakta, konsep untuk menyelesaikan kalkulasi
sistematis.
c.
Fobia
matematika
Anak yang pernah mengalami trauma
matematika bisa kehilangan rasa percaya dirinya. Jika hal ini tidak segera di
atasi ia akan mengalami kesulitan dengan semua hal yang mengandung unsur
hitungan.
3.
Faktor yang
menyebabkan mengalami kesulitan menulis :
a.
kelemahan
pada proses penglihatan atau visual
Anak yang memiliki kelemahan ini
kemungkinan besar akan mengalami kesulitan menghitung. Ia juga berpotensi
mengalami gangguan dalam mengeja dan menulis dengan tangan.
b.
Bermasalah
dalam hal mengurutkan informasi
Seorang anak yang mengalami kesulitan
dalam mengurutkan dan mengorganisasikan informasi secara detail, umumnya juga
akan sulit mengingat sebuah fakta, konsep ataupun formula untuk menyelesaikan kalkulasi
matematis. Jika problem ini menjadi penyebabnya, maka anak cenderung mengalami
hambatan pada aspek kemampuan lainnya, seperti membaca kode-kode dan mengeja,
serta apa pun yang membutuhkan kemampuan mengingat kembali hal-hal detail.
Kiat Mengatasi Problem Kesulitan Belajar
1.
Kesulitan
membaca
Cara yang paling sederhana, paling efektif
untuk membantu anak-anak penderita kesulitan membaca dengan mengajar mereka
membaca dengan metode phonic. Idealnya anak-anak akan mempelajari phonic di
sekolah bersama guru, dan juga meluangkan waktu untuk berlatih phonic di rumah
bersama orang tua mereka. Bagi orang tua, dapat melakukan beberapa cara seperti
ini:
a.
Cobalah
sisihkan waktu setiap hari untuk mempelajari anak membaca.
b.
Jangan
melakukan sesuatu berlebihan pada saat pertama, mulailah dengan sepuluh atau
lima belas menit sehari.
c.
Ketika dia
membuat kesalahan, bersabarlah dan Bantu untuk membenarkan kesalahan.
d.
Mulailah
dengan membaca beberapa halaman pertama atau paragraph dari cerita dengan suara
keras untuk memancing anak.
e.
Kemudian
mintalah anak membaca terusan ceritanya untuk mengetahui apa yang akan terjadi
selanjutnya.
2.
Kesulitan
berhitung
Untuk mengatasi problem kesulitan berhitung
ada dua pendekatan yang mungkin kita lakukan yaitu kita dapat menawarkan
beberapa bentuk penanganan matematika yang intensif atau dengan mengambil jalan
pintas.
a.
Penanganan
matematika yang intensif
Dapat kita lakukan dengan teknik “
individualisasi yang dibantu tim”. Pendekatan ini menggunakan pengajaran secara
privat dengan teman sebaya. Pendekatan ini mendasari tekniknya pada pemahaman
bahwa kecepatan belajar seorang anak berbeda-beda, sehingga ada anak yang cepat
menangkap, dan ada juga yang lama. Teknik ini mendorong anak yang cepat
menangkap materi pelajaran agar mengajarkannya pada temannya yang mengalami
kesulitan berhitung.
b.
Mengambil
jalan pintas
Memberikan kalkulator untuk menghitung, maka
anak dengan problem kesulitan berhitung ini juga dapat diberikan kalkulator
untuk menghitung. Hal ini sederhana sederhana karena anak dengan problem
kesulitan menghitung tidak memiliki masalah dengan kaitan antara angka, akan
tetapi lebih kepada menghitung angka-angka tersebut.
3.
Kesulitan
menulis
Pendekatan yang terbaik untuk anak yang
mengalami kesulitan menulis adalah dengan mengambil jalan pintas atas problem
tersebut yaitu dengan menggunakan teknologi untuk memberikan kesempatan pada
anak mengerjakan pekerjaan sekolah tanpa harus bersusah payah menulis dengan
tangannya. Sebagai ganti menulis dengan tangannya, anak-anak dapat meminta
fotokopi dari catatan-catatan guru atau memnta ijin mengkopi catatan anak lain
yang memiliki tulisan tangan yang bagus. Mereka dapat mengandalkan teman
tersebut dan mengandalkan buku teks untuk belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar